Minggu, 23 Januari 2011
Rabu, 09 Desember 2009
Minggu, 08 November 2009
Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulampot)
Sebenarnya menanam tanaman buah dalam pot sudah lama dilakukan orang. Setelah besar biasanya tanaman dipindahkan ke lahan. Namun, tabulampot baru menjadi tren karena kini dianggap indah, dan bila dibisniskan hasilnya memuaskan.
Tabulampot bisa menjadi solusi bagi yang ingin berkebun di lahan sempit. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak luas, beberapa jenis tanaman bisa ditempatkan dalam lokasi yang berdekatan. Selain itu, hampir semua jenis tanaman buah-buahan bisa ditanam dalam tabulampot. Seperti sawo, mangga, rambutan, jeruk, belimbing, kedondong, jambu air, nangka, salak, dan lainnya. ”Hampir semua, bisa kecuali durian, bisa dijadikan tabulampot. Sebab, akar durian tidak fleksibel seperti tanaman lain. Mungkin nanti suatu saat kalau teknologinya sudah ada pasti bisa,” tutur Marsono.
Dari semua jenis tabulampot, yang paling mudah ditanam adalah mangga dan jambu air. Sedangkan tanaman lainnya perlu ketekunan karena memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, pada tabulampot proses berbuahnya lebih cepat dibanding tanaman biasa. Mangga tabulampot, misalnya, bisa berbuah dalam waktu sekitar tiga tahun. Mangga biasa perlu waktu hingga lima tahun.
Itu karena tabulampot ditanam di tempat yang terbatas sehingga pasokan air maupun pupuk bisa diatur sesuai keinginan dan tidak tersebar ke mana-mana. Berbeda dari tanaman biasa yang ditanam di atas lahan, pasokan air dan pupuk bisa menyebar ke tempat sekitarnya sehingga kebutuhan tanaman pada dua hal itu berkurang. ”Pada tabulampot penyerapan air dan pupuk sampai 80 persen,” kata Marsono.
Bila sudah tumbuh besar, tabulampot bisa dipindah ke tempat lain yang lebih besar. Rasa buahnya juga tidak berbeda dari tanaman biasa. Merawatnya juga tidak jauh berbeda dari tanaman biasa yang memerlukan air, pupuk, penggemburan, penyemprotan hama, dan sanitasi lingkungan.
Terbatas
Memiliki tabulampot bukan tanpa kelemahan. Karena peredaran akarnya dibatasi, otomatis kemampuan berbuahnya juga terbatas. Sebatang mangga tabulampot maksimal bisa menghasilkan buah antara lima sampai delapan untuk sekali musim panen. Berbeda dari pohon biasa yang jumlahnya bisa banyak. Kalau dipaksakan tanaman bisa tidak berbuah di musim berikutnya, atau mati. ”Karena itu, sebaiknya tabulampotnya banyak sehingga jumlahnya sama dengan sebuah pohon biasa.”
Usia sebuah tabulampot mangga maksimal sekitar 10 tahun. Pohon mangga biasa bisa puluhan tahun. Bagi yang hobi, kendala itu tidak menjadi masalah. Banyak orang yang bisa meraih sukses dengan hobi ini. Bahkan bisa mengembangkannya hingga berbuah dalam jumlah besar.
BUAH EKSOTIK DARI NEGERI SEBRANG (MALAYSIA)
SAWO CM 19
Varietas baru dari negeri seberang (malaysia) ini memiliki keunggulan yang lain daripada varietas unggul lainnya yang telah hadir di tanah air. Sawo Cikumega (CM19) memiliki rasa lebih manis dan serat buahnya yang lebih halus dan lembut dan juga bisa memiliki ukuran yang bisa dibilang luar biasa jika dibandingkan sawo-sawo lokal. Varietas ini bisa di tanam di ketinggian dibawah 500dpl. Ukuran buah ini bisa mencapai seukuran bola tenis, berbentuk agak bulat, dan kulit coklat muda. Tanaman ini bisa belajar berbuah di umur 1,5 tahun dan sangat mudah di gunakan/ditaman sebagai tanaman Tambulanpot (tanaman buah dalam pot).